Seorang TKW asal Indonesia menjadi Staff khusus Obama


Cerita Inspiratif TKW asal Indonesia menjadi Staff khusus Obama



Nama Imamatul Maisaroh menjadi perbincangan hangat di dunia maya.Ternyata Imamatul Maisaroh adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang awalnya jadi TKW, namun sekarang sukses jadi staf khusus Presiden Obama.
Untuk bisa mencapai prestasinya sekarang hingga bertemu dengan Presiden Obama serta jadi staf khususnya perlu perjuangan yang keras. Semua yang dia lalui tidak mudah, mungkin sekarang dirinya terlihat senang dan bisa tersenyum lebar.


Asal mula jadi TKW

 Wanita asal Malang ini juga pernah mengalami liku-liku kehidupan yang kelam. Namun cerita inspiratif dari Imamatul Maisaroh malah membuat semua orang terharu dan introspeksi diri.
Pada tahun 1997, Imamatul Maisaroh memutuskan pergi ke Amerika Serikat karena memang kondisi keluarga yang serba kekurangan. Tentu wanita ini tidak mau berdiam diri saja di rumah dan berpangku tangan kepada orang tua dan sanak saudara. Kalaupun mau mencari pekerjaan di Malang tentu akan sulit sekali, karena dirinya drop out ketika baru masuk kelas 1 SMA Sholahudin Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Awalnya memang sulit bagi dirinya untuk meninggalkan keluarga di Malang sendirian. Apalagi dia adalah seorang wanita. Diluar sana banyak sekali bahaya yang sudah menunggu dirinya. Namun karena keputusannya sudah bulat, apalagi ditambah karena dia juga kabur dari pernikahan pertama karena hidupnya malah semakin sengsara dengan sang suami.
Sebenarnya Imamatul Maisaroh juga tidak mau menikah dengan pria yang tidak dicintainya. Apalagi pria tersebut umurnya jauh lebih tua dari dirinya. Saat itu umur mereka terpaut 12 tahun. Namun dari pihak keluarga selalu memaksa dirinya untuk menikah. Tujuan orang tua menikahkannya adalah untuk kebaikan dirinya juga. Karena sebagai seorang perempuan tidak boleh terlalu tua untuk menikah.
Dirinya juga sempat melawan permintaan orang tua supaya cepat menikah. Bahkan ia juga pernah mencoba kabur dari rumah lantaran tidak mau menikah. Sayang sekali usahanya kabur dari rumah tidak berhasil. Sehingga mau tidak mau dia juga harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak dicintainya. Karena Ima tidak suka dengan sang suami, akhirnya pernikahan mereka kandas ditengah jalan.
  Niat ingin merubah nasib dan merubah kondisi ekonomi keluarganya, akhirnya dia mantap pergi ke Hongkong untuk jadi pembantu rumah tangga. Orang tuanya juga tidak bisa menahan keputusan anaknya. Walaupun saat itu umurnya masih sangat muda, tapi dirinya punya tekat yang besar untuk bisa sukses.
Setelah daftar di tempat pemberangkatan TKW, dirinya harus menunggu dulu hingga mendapatkan majikan di Hongkong.
 Menjelang keberangkatannya, Ima malah dapat tawaran kerja jadi TKI ke Amerika Serikat. Tawaran ini datang dari majikannya yang masih sementara. Waktu itu sepupu majikannya butuh pembantu rumah tangga. Sehingga Ima ditawari pekerjaan tersebut.
Dari pada menunggu terlalu lama, dirinya langsung memutuskan menerima pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Amerika Serikat. Saat berangkat dia sangat senang sekali karena bakal punya majikan baru di luar negeri. Apalagi gajinya disana adalah dollar, yang mana jauh lebih besar dari pada Hongkong. Namun semua kesenangan itu langsung sirna ketika baru mendarat dan paspornya sudah ditahan oleh sang majikan.
Mulai dari sinilah dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak baik sebagai pembantu rumah tangga. Sang majikan tidak segan-segan untuk memberikan tamparan dan juga pukulan apabila dirinya berbuat kesalahan kecil. Namun karena paspornya ditahan, dia tidak bisa kabur begitu saja. Terpaksa ia harus menunggu 3 tahun hingga masa kontraknya habis. Selama itu juga dia harus bekerja lebih dari 12 jam sehari.

kunjungi juga artikel tentang Kisah Orang Bodoh Yang Sukses


Mulai Merintis Karir

Karena sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan sang majikan, akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari rumah tersebut. Awalnya masih ragu dan takut sekali. Hingga akhirnya ia punya keberanian untuk kabur. Saat itu memang sulit sekali untuk kabur karena dia hanya dikurung di rumah dan tidak boleh ke luar kemana-mana.
Namun Ima tidak kehabisan akal, dia langsung menulis surat kecil yang disisipkan kepada seorang penjaga bayi tetangganya. Untungnya saat itu ada yang membantu dirinya kabur. Dari tetangganya itulah dia dibawa ke CAST. Saat itu Ima juga masih belum percaya kalau sudah keluar dari rumah majikannya yang kejam itu. Saking senangnya dirinya selalu berterima kasih kepada tetangganya itu.
CAST ini sendiri adalah sebuah organisasi yang aktif melawan perbudakan dan perdagangan manusia di Amerika Serikat. Awal kepindahannya ke tempat itu memang sulit berinteraksi dengan orang lain karena masalah bahasa. Selain itu dirinya juga tidak punya uang untuk membeli keperluan hidup sehari-hari. Hal ini karena saat itu dia hanya kabur begitu saja dan tidak dapat gaji dari majikannya.
Walaupun hidup seperti gelandangan dan tidak bisa bahasa Inggris. Namun Ima tidak menyerah begitu saja. Dirinya sudah bisa kabur dari majikan yang kejam, berarti dia tidak boleh menyianyiakan kesempatan ini untuk belajar hal baru. Ternyata benar saja, dalam waktu beberapa bulan saja dia sudah mampu dan lancar berbicara dengan bahasa Inggris.
Perlahan namun pasti kinejanya semakin bagus dan maksimal. Hingga dirinya dikenal oleh banyak orang banyak orang dan diundang ke berbagai pertemuan tingkat tinggi di Washington DC. Dari sinilah dirinya mulai berkenalan dengan Menteri Luar Negeri John Kerry, dan bahkan Presiden Obama. Tentu pengalaman berharga ini tidak pernah ia lupakan karena bisa berkenalan dengan orang penting di pemerintahan Amerika Serikat.
Berkat kerja keras dan komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan perbudakan, nama Imamatul Maisaroh semakin meroket tinggi. Pada tahun 2012, nasib baik mulai datang kepada dirinya lagi. Saat itu ia ditunjuk sebagai salah satu anggota Gugus Tugas Pemberantasan Perdagangan Manusia (PITF) oleh Presiden Obama.
Sulit dipercaya, yang awalnya hanya imigran pembantu rumah tangga namun kini sukses jadi salah staf khusus orang nomor satu di Amerika Serikat. Mengingat dirinya juga tidak pernah mengenyam pendidikan perguruan tinggi dan SMA saja drop out ketika masih kelas satu.
Usaha dan doa dari kedua orang tua Ima juga telah membantu dirinya hingga mengisi dan berpidato di panggung utama Stadion Fargo yang menjadi arena kongres . Dalam pidatonya, ia menjelaskan mengenai human trafficking di hadapan para pejabat Partai Demokrat AS dan puluhan ribu anggota delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat lainnya. Selain itu, Ima juga perwakilan dari anggota Dewan Penasehat Perdagangan Manusia dari Presiden Barrack Obama.

Itulah kisah perjalanan hidup seorang TKW asal Indonesia hingga menjadi Staff khusus Obama.

Ayo kunjungi juga jasa uRental Mobil Pekanbar , pastikan anda mendapat harga rental termurah dan terjangkau.


Komentar